Mengunggah
video pemasaran kita ke YouTube hanyalah awal dari proses yang
berlanjut. Selanjutnya, kita harus mengukur efektivitas setiap video
untuk mempelajari bagaimana kita bisa mengembangkannya.
Untuk
mengukur efektivitas video, YouTube menyediakan perangkat pelacakan
kinerja sendiri yang meneliti kunci metrik untuk semua video di
situsnya. Berikut lima hal yang bisa kita lakukan ketika melacak kinerja
video di YouTube:
Track view
– merupakan metrik pertama dan yang mendasar untuk diamati oleh
pemasar. Metrik ini memberitahu kita berapa kali video dilihat. YouTube
juga memungkinkan penggunanya menganalisa komposisi demografi penonton
berdasarkan jenis kelamin, umur, dan lokasi.
Berapa banyak view kah dikatakan jumlah yang baik? Tergantung tujuan kita. Jika video kita mendapatkan satu juta view dalam semalam, itu tanda video viral. Tapi, tak semua video pemasaran membutuhkan view sebanyak itu. Untuk beberapa jenis video pemasaran, 100 view sudah bagus asalkan angka itu berasal dari target audience.
Track traffic source – Kita bisa mempromosikan video lebih efektif jika kita tahu bagaimana para penonton bisa menemukannya. Misalnya, kita bisa me-link
video kita dengan video lain atau sumber lain. Atau jika memang
mayoritas penonton menemukan video melalui YouTube, maka kita
maksimalkan kata kunci populer di YouTube.
Track engagement – Jumlah view
video tidaklah cukup. Tentu kita ingin penonton terlibat dengan video
kita, membicarakannya dan merekomendasikannya kepada teman-teman. Untuk
membantu kita mengawasi keterlibatan penonton, YouTube menawarkan
sejumlah laporan pelacakan yang berbeda, yaitu berapa like dan dislike yang diterima video, berapa penonton yang memberikan tag ‘favorite’, berapa komentar yang diberikan untuk video, dan berapa kali video direkomendasikan di Facebook, Twitter, dan Google+.
Track audience retention – Hanya karena seseorang membuka video belum tentu ia menonton video tersebut sampai habis. Audience retention
adalah metrik penting yang menunjukkan rata-rata lama waktu menonton.
Dari situ bisa diketahui kapan penonton mulai kehilangan ketertarikan
dan menutup video.
Track conversion
– YouTube Analytic tak bisa membantu kita untuk hal ini. Metrik
konversi tentu tergantung pada tipe respon apa yang kita inginkan.
Apakah video didesain untuk menghasilkan penjualan atau ditujukan untuk
menaikkan traffic situs web?
Jika
video ditujukan untuk menaikkan penjualan, kita tinggal mengukur berapa
banyak penjualan yang dihasilkan untuk penonton video yang terhubung ke
situs kita.
Sumber: Entrepreneur
0 comments:
Post a Comment